Selasa

Berhenti Merokok, kenapa??





Sebenernya lagi bete banget ga tau mau ngapain,, hhehee
tapi pas tadi lihat status teman2 di facebook ada yg menarik (menurutku) sebernya kejadian hampir terjadi ke semua pasangan di seluruh indonesia hahaha =)) (sok tau) prngalaman pribadi jg sih :D

Kenapa cewe ingin pacarnya berhenti merokok??

alasannya mungkin hanya 2,,

1. jaga kesehatan
2. tentunya biar bisa nabung (irit) 

Apakah ada alasan lain??
atau hanya mau ngebuktiin bahwa aku cewe yang sayang sama pasanganku. =))

Kamu tau tidak??

Biasanya Seorang cowok berhenti merokok karena tuntutan kekasihnya. Mungkin, ketika masa-masa pedekate si cowok berorasi dengan mengumbar visi-misi seperti :

akan berhenti merokok.
akan menjadi sopir pribadi mengantar jemput si cewek setiap hari kemanapun dia pergi
tidak akan pernah jalan dengan cewek manapun selain kekasihnya
dan sebagainya dan sebagainya…

tapi....

ketika hubungan berakhir, maka janji pun berakhir. Seorang perokok yang berhenti merokok karena pacar bukan karena niat tulus yang datang dari diri sendiri akan kembali lagi ke bad habit nya.

bahkan bisa lebih parah malahan, tpi tergantung cwonya jg sih =))


faktor-faktor penyebab kecanduan rokok anatara lain :

Faktor terbesar yang mempengaruhi kebiasaan merokok adalah faktor sosial atau lingkungan, diamana karakter seseorang banyak dibentuk oleh lingkungan sekitar, baik dari keluarga, tetangga, atau teman pergaulan. Bersosialisasi adalah cara utama pada anak-anak dan remaja untuk mencari jati diri mereka. Dengan melihat apa yang dilakukan orang lain dan bahkan mencoba untuk meniru apa yang dilakuakn orang lain. Hal itu merupakan suatu proses yang dialami remaja untuk mencari jati diri dan belajar menjalani hidup. But, unfortunately, bukan hanya hal-hal yang baik saja yang ditiru di dalam suatu lingkungan, tapi juga kebiasaan buruk seperti kebiasaan merokok.

Contoh lain, jika seseorang yang bukan perokok hidup atau bekerja bersama dengan seorang perokok, secara otomatis salah satunya akan terpengaruh. Mungkin yang bukan perokok mulai mencoba merokok, atau mungkin juga sebaliknya, si perokok yang mengurangi konsumsi rokok. Disadari atau tidak, adaptasi tersebut dilakukan untuk berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan dan berusaha untuk diterima di lingkungan sosialnya.


Kebutuhan menghisap dan mengunyah

Setiap orang memiliki kebiasaan menghisap dan mengunyah. Dan kebutuhan ini mulai ada sejak kita lahir, yaitu kebutuhan minum susu, dan secara berangsur-angsur berkurang dan hilang, tetapi masih ada beberapa orang masih ada sampai dewasa. Beberapa orang menggunakan rokok atau perangkat merokok dan asap sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan ini. Ada hipotesis bahwa kebutuhan ini lebih besar oleh beberapa orang dewasa kemudian oleh orang lain karena kebutuhan ini atau beberapa kebutuhan dasar serupa lainnya, belum sepenuhnya puas pada masa kanak-kanak.



Respon mengulang otomatis

Ketika seseorang telah melakukan sesuatu berkali-kali dan cukup sering, makan akan tercipta pola pengulangan perilaku tertentu secara otomatis. Hal ini terutama berlaku jika tindakan tertentu dilakukan dalam situasi yang tidak menyenangkan, yang memberikan efek membuat seseorang merasa lebih aman dalam kehidupan sehari-hari dan rutintas. Dan pola pengulangan otomatis selalu menjadi komponen dalam kebiasaan merokok.


Nikotin digunakan sebagai pengobatan

Nikotin memiliki efek penenang pada perasaan gugup. Pada saat yang sama memiliki bebrapa efek anti-depresif, setidaknya dalam jangka pendek, dan itu membuat seseorang merasa lebih nyaman. Seseorang menderita kegugupan atau gejala depresi mungkin merasa bahwa merokok membantu dia melawan gejala mentalnya. Namun, secara bertahap akan ada kebutuhan untuk terus meningkatkan dosis nikotin yang lebih tinggi untuk memberikan efek yang lebih baik lagi, dan jika ada kekurangan nikotin di dalam tubuh, saraf atau perasaan depresif akan muncul lebih besar daripada sebelumnya. Untuk memperoleh kepuasan ini, dengan kebutuhan untuk terus meningkatkan dosis yang lebih tinggi untuk mendapatkan efek yang lebih baik merupakan alasan utama untuk kebiasaan merokok.


Faktor genetik

Tidak semua orang sangat tergantung pada nikotin. Ada beberapa orang yang lebih mudah kecanduan nikotin daripada yang lain, dengan alasan yang masih susah untuk dipahami. Dan alasan-alasan tersebut diyakini diwariskan dalam kode genetik.


Kecanduan pada sel syaraf

Otak secara normal memiliki substansi-substansi yang memberikan efek penenang dan efek rangsangan pada sel-sel saraf, dimana substasi-substansi tersebut bekerja dengan cara menempel pada reseptor-reseptor sel-sel saraf. Dan nikotin memiliki efek yang sama dengan substansi-substansi tersebut terhadap saraf, ketika nikotin menempel pada reseptor-reseptor di sel-sel saraf.

Dengan menempelnya nikotin pada reseptor, maka otak memproduksi dopamin. Dopamin inilah yang memberikan efek menenangkan dan merangsang organ-organ lain, yang memberikan efek menyenangkan dari merokok. Namun, ketika nikotin terus menginduksi pelepasan dopamin, otak secara bertahap mengurangi produksi dopamin ketika nikotin tidak ada, dan otak akan merasakan kebutuhan yang lebih besar terhadap nikotinuntuk tetap bekerja normal dan merasa nyaman.


Coba anda bandingkan, penampilan seorang perokok dan bukan perokok. Seorang perokok biasanya agak berantakan, layu [daun kalee layu] gak fresh maksudnya, bibir kehitaman pula , dan kebanyakan.. kurus. Seorang yang bukan perokok atau seorang yang telah berhenti merokok akan terlihat lebih fresh.

Tips berhenti merokok ada pada anda sendiri,  =))


Tidak ada komentar: