ade blogs - Kedatangan QPR ke Surabaya juga menyimpan kisah lain. Termasuk, perjuangan para fans berburu tandatangan para pemain. Soal tandatangan ini, Park Ji-Sung menjadi pemain QPR yang paling sulit dimintai tandatangan.
Para fans Manchester United yang merelakan waktu mereka untuk hunting tanda tangan Park pun, akhirnya harus gigit jari. Padahal, tidak sedikit fans MU yang rela menyewa kamar mahal di Hotel Bumi Surabaya, agar bisa menemui pemain berjuluk Si Tangki Oksigen itu.
"Saya seharian hunting sudah dapat banyak pemain QPR, tapi malah belum dapat tanda tangan Park," kata Cut Anisa, fans MU yang datang dari Depok.
Perjuangan lebih keras sudah dilakukan oleh fans MU lain, Roby Susetyo Wibowo. Roby sampai memberanikan diri menembus barikade jasa keamanan swasta yang disewa panitia. Tapi, hasilnya tetap nihil.
Menurut Roby, seluruh area lantai 3 hotel, termasuk kolam renang, disteril dari tamu lain. "Saya juga terima kabar, Park tidak mau keluar kamar. Mungkin dia sedang bad mood. Maklum, dia ini kan sekarang pemain QPR, tapi yang minta tanda tangan malah fans MU," kata Roby, yang rela menyewa kamar di Hotel Bumi Surabaya dengan rate Rp 680.000 semalam.
Roby bahkan mengaku tidak akan nonton pertandingan di GBT, andai belum dapat tandatangan pemain asal Korea ini.
"Mending saya tetap di hotel, nanti nyegat mereka pulang dari stadion. Biasanya penjagaan sekuriti sudah longgar," aku pria asal Semarang ini.
Meski demikian, tidak semua pemain QPR pelit tandatangan. Fabio da Silva, Anton Ferdinand dan Nedum Onouha, menjadi pemain yang paling loyal melayani permintaan fans.